Minggu, 20 Januari 2019

CATATAN HARIANKU #1

Januari 20, 2019 0 Comments

CATATAN HARIANKU #1

Aku bukan tipe orang yang kerap kali menceritakan kisah hidupku di sosial media. Tetapi apa salahnya jika terdapat pelajaran yang dapat diambil dari cerita tersebut
Semoga Bermanfaat

18 JANUARI 2019

Saat itu hari lumayan cerah. Aku beranjak dari rumahku sekitar pukul 08.00 pagi. 
Setelah selesai dalam kegiatan yang ku ikuti, aku bergegas mengendarai sepeda motorku untuk pergi ke suatu tempat. Kebetulan dalam kegiatan selanjutnya aku dipilih menjadi tester. Disaat lampu lalu lintas menyala merah, aku berhenti. Di tempat itu aku dihampiri oleh gadis kecil yang menjual koran. Menggunakan topi berwarna merah muda, menggunakan kaos dan celana selutut dengan membawa beberapa koran di tangannya untuk dijajakan. Usianya kira-kira 4-5 tahun.
Aku memperhatikannya menghampiri teman di depanku. Tak dihiraukan. Dia menghampiriku. "Kak, korannya kak" sambil menunjukkan jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan jari kelingkingnya bersamaan. Rp 4.000,- maksudnya. Aku tak menghiraukannya sejenak karena aku memang tidak berniat untuk membeli koran saat itu.

Setelah agak lama berdiri di dekatku, dia masih di posisi itu di dekatku. Dia semakin merayuku, mencolek tanganku yang ditutupi sarung tangan saat itu. Jujur aku tidak tega. Aku beli korannya padahal aku tidak berniat untuk membacanya. Sampai di rumah koran itu hanya dikeluarkan dari dalam tas dan tidak juga ku baca.

Dibayanganku, usia anak seperti itu adalah usia anak sekolah yang sedang bersekolah di jenjang PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) atau TK (Taman Kanak-Kanak). Saat-saatnya bermain dengan teman sebayanya. Tapi dia, diusianya, membantu perekonomian keluarga dengan menjual koran. Entah sampai kapan. Ku pikir dia seusia sepupuku. 

Betapa banyak orang yang sangat membutuhkan uluran tangan kita. Tanpa kita sadari orang-orang di sekitar kita masih banyak orang yang lebih susah. Susah hidup, susah makan, susah cari uang, susah bahagia. Pernah dengar bahwa sebagian harta kita adalah harta anak yatim dan fakir miskin?
Dari situ kita dapat berkaca bahwa ternyata sebagian harta milik kita sebenarnya hak milik orang lain, anak yatim dan fakir miskin. 

Dizaman ini, manusia lebih senang untuk menghamburkan uang dengan membeli barang atau menggunakan jasa yang tidak terlalu penting dan bahkan disia-siakan akhirnya. Membeli barang KEINGINAN bukan KEBUTUHAN. Padahal jika uang tersebut digunakan untuk berinfaq atau sedekah kepada mereka yang membutuhkan harta kita jadi lebih berkah. Jika kita ikhlas memberinya pati Allah memberi lebih banyak dari yang kita keluarkan. GIVE TO GET. Yaa seperti itu

self reminder~