Kamis, 07 Februari 2019

MISTERI CABE RAWIT DAN GORENGAN

Februari 07, 2019 0 Comments

Kebiasaan orang Indonesia biasanya "makan ngga ada sambel ngga enak". Ngga ada sambel, cabe rawit pun jadi. Yang penting ngga menghilangkan rasa pedas. Bukan hanya rasa pedasnya aja yang bisa kita dapat, tapi juga ada pahalanya loh. Taukah kamu apa aja sih pahala yang bisa didapatkan dari sebuah cabe rawit nan pedas ini

Bismillahirrahmanirrahim..

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas pahala apa saja yang bisa kita dapatkan saat memakan cabe rawit di gorengan. Mungkin sebagian menganggapnya remeh yaa, tapi insyaallah jika segala sesuatu dikerjakan dengan niat beribadah kepada Allah akan dihitung sebagai amal. Wallahua'lam..

ANJURAN YANG DISUNNAHKAN:


  • Memakan dengan Tangan Kanan
Kebiasaan banyak orang memakan gorengannya dengan tangan kanan dan memegang serta memakan cabe rawitnya di sebelah kiri. Salah? ngga. Tetapi Rasulullah mengajarkan untuk makan dan minum dengan tangan kanan. Rasulullah juga tidak menspesifikasi jenis makanan apa yang harus dimakan dengan tangan kanan kan?. 
"Jika salah seorang dari kalian makan, hendaknya ia makan denga tangan kanannya, dan jika minum hendaknya minum dengan tangan kanannya. Karena setan makan dan minum dengan tangan kirinya". (HR. MUSLIM)

Dari hadist tersebut panutan kita tidak meneladani untuk makan dan minum dengan tangan kiri. Mulai sekarang mari perbaiki cara makan dan minum kita dengan menggunakan tangan kanan😊


  • Membaca Basmalah Sebelum Makan
Membaca Basmalah sebelum makan haruslah menjadi kebiasaan bahkan kewajiban yang harus dilakukan ummat muslim. Dengan membaca Basmalah maka kita dapat mengingat Allah dalam keadaan apapun termasuk akan makan. Rasulullah SAW dalam hadistnya bersabda kepada Umar bin Abu salamah yang masih belia
"Wahai anakku, bacalah "bismillah", makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang ada di hadapanmu." Maka seperti itulah gaya makanku setelah itu. (HR. Bukhari I no. 5376 dan Muslim no. 2022)
dalam riwayat lain di katakan
"Apabila salah seorang dari kalian hendak makan, maka ucapkanlah bismillah. Apabila lupa maka ucapkanlah "Bismillahi alwwalu wa akhirohu" (Dengan menyebut nama Allah di awal dan di akhir)." (HR. Tirmidzi dan Abu Daud)

  •  Tidak Meniup Makanan yang Panas 
Tidak meniup makanan yang panas saat akan memakannya adalah sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Di samping itu meniup makanan yang panas juga tidak baik bagi kesehatan, karena udara yang kita tiupkan pada makanan tersebut adalah udara sisa pernapasan kita. Bisa juga dikatakan udara yang kotor sisa pernapasan. Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa
"Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam melarang bernafas di dalam gelas atau meniup isi gelas." (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Selain beberapa anjuran tersebut, ada beberapa anjuran yang berkaitan dengan kesehatan tentang perilaku saat akan makan dan minum
  • Mencuci tangan sebelum makan agar tidak terdapat kuman ditangan yang masuk kedalam tubuh kita, selain itu Islam agama yang sangat mencintai kebersihan sehingga cintailah kebersihan diri untuk menyempurnakan iman kita
  • Tidak meniup makanan, karena udara yang ditiup ke makanan mengandung karbondioksida yang akan bereaksi dengan makanan. Dan dimulut akan menjadi uap sehingga mudah menimbulkan mikroorganisme/bakteri berbahaya didalam mulut.
  • Tidak berlebihan dalam makan, karna berlebihan bisa mengganggu pencernaan serta mencerminkan kerakusan yang bukan karakter umat Islam 
  • Tidak mubadzir. Karena bersifat mubadzir tidak baik bagi kita. dalam sebuah riwayat mengakatan bahwa mubadzir termasuk temannya setan
wallahua'lam bissawwab..

Minggu, 20 Januari 2019

CATATAN HARIANKU #1

Januari 20, 2019 0 Comments

CATATAN HARIANKU #1

Aku bukan tipe orang yang kerap kali menceritakan kisah hidupku di sosial media. Tetapi apa salahnya jika terdapat pelajaran yang dapat diambil dari cerita tersebut
Semoga Bermanfaat

18 JANUARI 2019

Saat itu hari lumayan cerah. Aku beranjak dari rumahku sekitar pukul 08.00 pagi. 
Setelah selesai dalam kegiatan yang ku ikuti, aku bergegas mengendarai sepeda motorku untuk pergi ke suatu tempat. Kebetulan dalam kegiatan selanjutnya aku dipilih menjadi tester. Disaat lampu lalu lintas menyala merah, aku berhenti. Di tempat itu aku dihampiri oleh gadis kecil yang menjual koran. Menggunakan topi berwarna merah muda, menggunakan kaos dan celana selutut dengan membawa beberapa koran di tangannya untuk dijajakan. Usianya kira-kira 4-5 tahun.
Aku memperhatikannya menghampiri teman di depanku. Tak dihiraukan. Dia menghampiriku. "Kak, korannya kak" sambil menunjukkan jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan jari kelingkingnya bersamaan. Rp 4.000,- maksudnya. Aku tak menghiraukannya sejenak karena aku memang tidak berniat untuk membeli koran saat itu.

Setelah agak lama berdiri di dekatku, dia masih di posisi itu di dekatku. Dia semakin merayuku, mencolek tanganku yang ditutupi sarung tangan saat itu. Jujur aku tidak tega. Aku beli korannya padahal aku tidak berniat untuk membacanya. Sampai di rumah koran itu hanya dikeluarkan dari dalam tas dan tidak juga ku baca.

Dibayanganku, usia anak seperti itu adalah usia anak sekolah yang sedang bersekolah di jenjang PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) atau TK (Taman Kanak-Kanak). Saat-saatnya bermain dengan teman sebayanya. Tapi dia, diusianya, membantu perekonomian keluarga dengan menjual koran. Entah sampai kapan. Ku pikir dia seusia sepupuku. 

Betapa banyak orang yang sangat membutuhkan uluran tangan kita. Tanpa kita sadari orang-orang di sekitar kita masih banyak orang yang lebih susah. Susah hidup, susah makan, susah cari uang, susah bahagia. Pernah dengar bahwa sebagian harta kita adalah harta anak yatim dan fakir miskin?
Dari situ kita dapat berkaca bahwa ternyata sebagian harta milik kita sebenarnya hak milik orang lain, anak yatim dan fakir miskin. 

Dizaman ini, manusia lebih senang untuk menghamburkan uang dengan membeli barang atau menggunakan jasa yang tidak terlalu penting dan bahkan disia-siakan akhirnya. Membeli barang KEINGINAN bukan KEBUTUHAN. Padahal jika uang tersebut digunakan untuk berinfaq atau sedekah kepada mereka yang membutuhkan harta kita jadi lebih berkah. Jika kita ikhlas memberinya pati Allah memberi lebih banyak dari yang kita keluarkan. GIVE TO GET. Yaa seperti itu

self reminder~